Hampir 9bulan sudah kepulangan kami ke Jakarta dan hampir 6bulan KK dan Adek mulai mengikuti sekolah. Sungguh diluar dugaan kami, besarnya karunia Alloh swt, KK dan Adek bisa beradaptasi dengan senang hati ^o^.
Memang saya khususnya sangat khawatir dengan adaptasi anak2 kami, kalau bapak ibunya kan nda perlu ditanya....wong ya besar disini dan yang pasti lebih enjoy di negara sendiri ^o^ bisa mengeksplore apa aja dengan seluas2nya dari kenyamanan hidup sehari2 sampai makanan yang susah dimakan sebelumnya^o^. KK sudah sejak umur 1thn kami bawa ke Nagaoka dan Adek memang sudah lahir di Nagaoka, karena anak2 berinteraksi dan bersekolah di sekolah negeri jadilah mereka memang native di bahasa daerah tersebut, meskipun dirumah kami memakai bahasa Indonesia juga tetap saja Japannese nya lebih kuat. Apalagi KK yang sudah di SD makin membuat bahasa Indonesianya pasif sekali.
Setahun sebelum rencana kepulangan kami, KK selalu menangis kalau diajak bicara tentang `pulang` bahkan semept bilang "KK ikut ke Indonesia tapi KK ga mau sekolah". Ini yang membuat hati saya ciut, ditambah dengan cerita2 lag budaya atau sulitnya anak2 pindahan LN di Indonesia yang memang pelajarannya lebih banyak dan penuh hapalan, ditambah kesulitan bahasa tadi. Adek belum terlalu mengerti apa arti pulang jadi Adek cukup cuek waktu itu.
Setelah pulang, kami cukup sulit mencari sekolah negeri karena kendala bahasa anak2, akhirnya adek masuk TK dengan bahasa pengantar Inggris. Dan KK masuk boarding school yg juga memakai pengantar Inggris.
Kebayang banget repotnya, bahasa Indonesia aja belum becus udah pake bahasa Inggris ...tapi kami sebagai orang tua bener2 berusaha membesarkan hati anak2 untuk mau kesekolah. Toh mereka masih seperti selembar kertas putih yang siap dicoret2 apa aja :). Adek di bulan2 pertama-nya masih enggan kesekolah. Bahkan dia semepet nanya kenapa temen2nya semua pakai bahasa/Inggris. Kadang Adek bilang "sudah selesai kan mama tsunami-nya kok ga balik2 ke Kibougaoka?"....saat itu ya pastilah saya sedih :( tapi kami tetep berusaha ceria berusaha menjelaskan bahwa sekarang sudah di Indonesia :). Kendala berikutnya mama mulai bekerja^o^yang membuat hampir 2bulan Adek malas sekali sekolah. Kalaupun berangkat selalu siang, sampai2 kita ditegur Teacher supaya Adek lebih disiplin :(. Saya berusaha menjelaskan, bahwa kehidupan Adek bener2 berubah sekarang tolong dikasih waktu beradaptasi...dan Alhamdulillah para Teacher di Kinderfield mau mengerti sampai akhirnya 2bln terakhir ini Adek banyak kemajuan, sekolah sudah mau Pak Di sopir kami tanpa ditemenin mbah lagi, makan bentounya selalu abis, Inggrisnya sudah bisa simple conversation, dan disekolah teacher bercerita kalo Adek bisa komunikasi dengan bhs Inggris, bahkan presentasi akhir semester Adek bisa bercerita ttg tanaman yang dirawatnya dengan bhs. Inggris :). Kadang dirumah Adek bilang"mommy may play with this block?" atau "mommy, where is daddy?" ^o^ halah2...kok jadi beginda ya....
Berbeda lagi dengan KK yang memang sudah masuk di pelajaran. Sempet shock dengan menu kantin yang belum masuk di `taste`nya jadi masih menyiapkan onigiri buatan tangan mama untuk bekel makan siang, shock di kelas yang katanya pada ribut, berisik, temen2 ngobrol melulu waktu dikelas, diketawain waktu bicara, belum lagi shock dengan mata pelajaran yang bejibun jumlahnya. Dari Bhs Indonesia, Agama, Social, PKN, kemudia Science-Math-Inggris, Music, Art, Sport, semua rata memakai kekuatan hapalan, yang semua berkendala di bahasa, karna KK pasif Bahasa dan Inggris. Kami berusaha support KK supaya tidak *down* karna sudah terbiasa peringkat atas sebelumnya. Saya hampir tidak pernah duduk belajar bersama karna memang KK lebih jago kanji dan bahasa jepangnya. Awal sekolah KK seperti kaget karena semua yang diajarkan tidak dia mengerti. Selalu jawabnya "wakanai, nani ga sensei osieta" (ga tahu ah, tadi gurunya ngajar apa) kalau ditanya pulang sekolah. Atau dengan santainya KK membaca buku2 pelajaran bhs jepangnya saat dikelas guru2nya mengajar. Lama kelamaan KK menerima hasil ulangannya 36-70an, atau setiap PR selalu menunggu mama untuk ngerjainnya. KK cuek dengan banyak menonton kartun, dengan berdalih ga ngerti semua pelajarannya. Misalnya: Lampu disiang hari di...(siram), Paman berkebun di..(jalan), Jembatan adalah...(hasi*jepang*)^o^kacau sekali, belum lagi KK menuliskan e menjadi u, r/l menjadi r misal kecil=kucil, lima=rima,kertas=kurutas....Alhasil Teacher2nya pun pusing^o^. Belum lagi bahasa Inggris yang sudah jauh sekali disini, sudah present continous, present tense, past tense, dll plus kosa katanya jg sudah banyak sekali. Saya sempet ingin memanggil guru privat atau Les tambahan. Tapi semua tentu ga ada gunanya karna tetep KK butuh ditranslate ke bhs jepang. Jadilah kami berusaha sendiri dirumah^o^sampai2 papa mamanya kadang berantem juga gimana ngajarin KK :) Jangan ditanya KK sampai menangis2 juga belajarnya karna dengan ribetnya bahasa itu,...Alhamdulillah KK tabah ya dan semangat terus. Sehari saya selalu menambahkan 5kata dm bhs Inggris bentukV1-V2, kemudian Bahasa, PKN, dan Social karna KK ga mau menghapal-saya buatkan soal2 yang merangsang KK menulis. Agama juga harus dikebut jg, hapalan2 surat, bacaan Qur`an, smua pelan2 KK mulai bisa. Math dan Science karna memang hobby KK jadi meskipun dlm bahasa Ingg kami tidak terlalu kesulitan mengajarkannya. Bahkan rata2 Math KK sudah tertinggi dikelasnya.
Alhamduillah, saat kami dipanggil untuk menerima report belajar KK semua menyalami, bahkan Mr. Ibrahim direktur SD Pribadi pun sempet menyalami kami. Katanya baru KK yang merupakan anak pindahn dr LN bisa adaptasi secepat ini ^o^ duh saya terharu sampai menangis. Masih ingat KK susah sekali mencari sekolah :). Saya peluk2 KK gak percaya dengan hasil ketekunannya, KK menunjukan semangatnya.
Lucunya lagi KK sekarang suka bertanya, kenapa temen2nya bawa BB, kenapa bawa Ipad, kenapa bawa denshi jishou (kamus elekstrik), dll. Kami bertahan dan berusaha menjelaskan bahwa KK belum memerlukan segala macam alat tersebut. Kalao alasannya buat nelpon saat Pak Di belum jemput ya kami jawab, bisa minta tolong Teacher atau resepsionis depan sekolah ^o^, kalau BB/Ipad alasannya buat game ya dirumah ada komputer yg 24jam online^o^, kalau kalkulator atau kamus elektrik ya kan di jepang aja negara maju, murid2nya nda boleh pakai alat pemermudah...tetep mereka harus menghapal perkalian, harus memakai kamus buku^o^Alhamdulillah KK masih menurut dan menerima penjelasan kami.
Masih banyak peer2 kami untuk KK, bahasanya belum terstruktur rapi, Adek juga belepotan bahasanya....semoga kemudahan yang diberikanNya ini merupakan jalan untuk kami lebih bersyukur dengan *ketetapan*Nya.
Ternyata waktu beradaptasi sangat dipengaruhi lingkungan. Di awal kepulangan kami, bergiliran para sepupu KK dan Adek datang, maen bareng sehingga KK dan Adek nda bmerasa kesepian. Lewat telpon dari malang juga kaka2 sepupu disana berusaha mengajak ngobrol^o^ Yah, hidup dinegara sendiri memang lebih nyaman, lebih senang, lebih merasa bebas karna kami bisa leluasa mengekspresikan jalan hidup kami. Alloh Maha Besar dengan segala rejeki yang diberikan kami, semoga kami bisa menjadi orang yg lebih bersyukur lagi.
Terimakasih teman2, om dan tante, pakde budhe,mbah, uti dan kung, tia-kaka dira, mbak Raras, Najla, mas rere-mas aldin, mas diqa-mbak rani,para Teacher Kinderfield Kindergarten, para Teacher Pribadi Boarding School, mbak sih-sarbi-pak Di yang sudah membuat hari2 anak2 kami selalu ceria :)